“Hai guys,..... sejarah kelas x
.blogspot.com kali ini akan membahas tentang Kerajaan Islam yang berkembang di
Indonesia : Kerajaan Ternate. Postingan ini diharapkan dapat membantu kalian semua
dalam proses masuk dan berkembangnya agama serta kebudayaan Islam di Indonesia.”
Pada abad ke-13 di Maluku sudah berdiri Kerajaan Ternate. Ibu kota Kerajaan Ternate terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate, di Maluku juga telah berdiri kerajaan lain, seperti Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan di Maluku, Kerajaan Ternate yang paling maju. Kerajaan Ternate banyak dikunjungi oleh pedagang, baik dari Nusantara maupun pedagang asing.
A. Bidang Politik
Menurut catatan orang
Portugis, Raja Maluku yang mula-mula memeluk agama Islam adalah Raja Ternate,
Gapi Baguna atau Sultan Marhum yang tertarik masuk Islam karena menerima dakwah
dari Datuk Maulana Husin. Sultan Marhum memerintah Ternate tahun 1465–1485.
Setelah mangkat, ia digantikan oleh putranya, Zainal Abidin. Pada tahun 1495,
Zainal Abidin mewakilkan pemerintahan kepada keluarganya karena ingin
memperdalam pengetahuan agama Islam kepada Sunan Giri.
Setelah kembali ke Ternate,
Zainal Abidin dengan giat menyebarkan agama Islam ke pulau-pulau di sekitarnya,
bahkan sampai ke Filipina Selatan. Zainal Abidin memerintah hingga tahun 1500.
Setelah Sultan Zainal Abidin mangkat, pemerintahan di Ternate berturut- turut
dipegang oleh Sultan Sirullah, Sultan Hairun, dan Sultan Baabullah. Pada masa
pemerintahan Sultan Hairun, di Maluku kedatangan bangsa Barat, seperti bangsa
Portugis, Spanyol, dan Belanda. Bangsa Portugis yang pertama kali menjalin
hubungan dagang. Portugis memaksa melakukan monopoli perdagangan. Tentu saja
hal itu ditentang Ternate sehingga terjadi perang terbuka. Pada tahun 1575
Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Ternate. Wilayah dan pengaruh
Sultan Baabullah sangat luas, meliputi Mindanao, seluruh kepulauan di Maluku,
Papua, dan Timor. Bersamaan dengan itu, agama Islam juga tersebar sangat luas.
Kerajaan Ternate telah berhasil membangun armada laut yang cukup kuat sehingga
mampu melindungi wilayahnya yang cukup luas tersebut.
Hasil kebudayaan yang cukup
menonjol dari Kerajaan Ternate adalah keahlian membuat kapal. Hal ini dapat
dibuktikan pada saat Raja Ternate ke-12 yang bernama Malomatiya (1350–1357)
yang telah bersahabat dengan orang Arab memberikan petunjuk tentang cara
membuat kapal. Selain itu, ketika terjadi perang antara Sultan Baabullah dengan
Portugis, Ternate mengirim lima buah perahu kora-kora untuk menghancurkan
armada Portugis.
B. Bidang Sosial Budaya dan Ekonomi
Perdagangan dan pelayaran
mengalami perkembangan yang pesat sehingga pada abad ke-15 telah menjadi
kerajaan penting di Maluku. Para pedagang asing datang ke Ternate menjual
barang perhiasan, pakaian, dan beras untuk ditukarkan dengan rempah-rempah.
Ramainya perdagangan memberikan keuntungan besar bagi perkembangan Kerajaan
Ternate sehingga dapat membangun armada laut yang cukup kuat.
Sumber :
Sh.
Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. 2009. Sejarah 2 : Untuk SMA/ MA Kelas XI
Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Materi lainnya : (klik untuk melihat)
ijin bookmark gan.
ReplyDeletebahasannya komprehensif dan accessible enak di baca.
http://saelirik.wapblogku.com
http://wowkeren.center.my.id
http://metrolagu.wapblogku.com